REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Presiden mesir terguling, Hosni Mubarak, menyatakan sehari sebelum mundru bahwa dia tak akan kabur ke luar negeri. Hal itu terungkap dalam pembicaraan per telepon dengan koleganya, petinggi Partai Buruh Israel, Benjamin Ben-Eliezer.
"Dia mengulang-ulang kalimat, "Aku telah melayani negaraku, Mesir, selama 61 tahun. Apakah mereka ingin aku lari? Aku tidak akan (lari). Apakah mereka ingin melemparkanku keluar? Aku tidak akan meninggalkan Mesir. Jika perlu, aku akan dibunuh di sini"," Ben-Eliezer mengatakan.
Mernjelang pengunduran dirinya diumumkan Wakil Presiden Omar Suleiman, Mubarak dan keluarganya telah terbang meninggalkan kairo menuju resor pribadinya di tepi Laut merah di Sinai. Tak jelas apakah saat ini dia masih di sana atau sudah terbang ke luar negeri. Beberapa pengamat perspekulasi tentang negara yang bakal dijadikan Mubarak menetap, antara lain Arab Saudi, Inggris, Israel, atau Montenegro, tempat Gamal Mubarak mempunyai jaringan konglomerasi.
"Dia mengulang-ulang kalimat, "Aku telah melayani negaraku, Mesir, selama 61 tahun. Apakah mereka ingin aku lari? Aku tidak akan (lari). Apakah mereka ingin melemparkanku keluar? Aku tidak akan meninggalkan Mesir. Jika perlu, aku akan dibunuh di sini"," Ben-Eliezer mengatakan.
Mernjelang pengunduran dirinya diumumkan Wakil Presiden Omar Suleiman, Mubarak dan keluarganya telah terbang meninggalkan kairo menuju resor pribadinya di tepi Laut merah di Sinai. Tak jelas apakah saat ini dia masih di sana atau sudah terbang ke luar negeri. Beberapa pengamat perspekulasi tentang negara yang bakal dijadikan Mubarak menetap, antara lain Arab Saudi, Inggris, Israel, atau Montenegro, tempat Gamal Mubarak mempunyai jaringan konglomerasi.
(news!yahoo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar