Seperti kita ketahui bersama otak kita ini – otak manusia – oleh kebanyakan orang dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri, secara ilmiah katanya, dan saya termasuk ke dalam kebanyakan orang itu. Konon katanya kenapa otak kita yang merupakan karunia Tuhan YME ini kita bagi menjadi dua bagian adalah karena dua bagian otak tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, dan memang benar fungsi dari otak kanan ini adalah untuk mengurusi proses berpikir kreatif manusia, contohnya adalah kemampuan komunikasi (lingusitik). Cara kerja otak kanan ini biasanya tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Contoh orang yang mengandalkan otak kanannya dibandingkan otak kirinya adalah seniman.
Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan kecerdasan analitik. Maksudnya otak kanan kita ini terkait dengan kemampuan matematis dan kemampuan berpikir sistematis seseorang. Contohnya kemampuan menyelesaikan soal matematika. Cara kerja otak ini sangat rapi, terstruktur dan sistematis. Biasanya otak kiri ini sangat bermanfaat saat digunakan untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Orang yang biasanya lebih mengandalkan otak kiri adalah seorang peneliti atau scientist.
Tapi hati-hati jangan terlalu memporsir kerja salah satu bagian otak saja. Karena mungkin akan menyebabkan kerja batian otak yang satunya tidak optimal. Saya suka menyebutnya artropi otak kanan atau artropi otak kiri. Yah, setidaknya hal itu yang pernah saya rasakan. FYI istilah artropi biasanya digunakan untuk pengecilan otot yang jarang dipakai.
Mau artropi otak kanan maupun artropi otak kiri pernah saya alamin. Dua kejadian itu saya alamin selama hidup saya. Saya coba menceritakan yang artropi otak kanan dulu, soalnya itu yang paling lama. Sejak saya SD kayaknya saya sudah mengidap penyakit ini. Orang yang artropi otak kanan biasanya disebabkan otak kirinya yang terlalu dominan. Ciri-cirinya adalah pertama dia pinter banget matematika atau pelajaran-pelajaran yang sifatnya sistematis. Kedua orangnya biasanya rada-rada tidak bergaul dan biasanya memang agak takut untuk bergaul. Ketiga lebih cenderung menyukai hal-hal yang berbau teknis dan eksak ketimbang berpikir kreatif. Kalau anda mempunyai ciri-ciri tersebut hati-hati, anda sudah terjangkit artropi otak kanan. Saya sendiri mengalami hal ini sejak SD sampai saya lulus SMA dan kuliah.
Sejak semester ke-4 saya sudah mulai gerah dengan menjadi orang yang tidak gaul. Sedikit demi sedikit saya mulai meningkatkan kekuatan otak kanan saya. Tapi lagi-lagi saya tidak hati-hati karena saya terlalu asik dengan meningkatkan kemampuan otak kanan saya, saya melupakan si otak kanan, hal ini ditandai dengan semakin turunnya IP saya di kampus yang tadinya 3.46, nyaris cum laude kan, sekarang sisa tinggal 3.25. Ciri-ciri lain orang yang terkena artropi otak kiri adalah biasanya orangnya males berpikir hal-hal yang mendetail dan cenderung suka yang garis-garis besar saja. Satu lagi ciri-ciri lain adalah biasanya orang yang terkena artropi otak kiri lebih cenderung suka tidur (banyak tidur).
Saya sekarang berada di akhir semester 6, dan saya baru sadar kalau untuk sukses saya harus menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri agar tidak timpang salah satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar