Blogger templates

Popular posts

Lontong Sayur Pengaruhi Inflasi Pekanbaru

Kenaikan harga lontong sayur mempengaruhi terjadinya inflasi di Pekanbaru. Sementara harga cabe yang stabil cenderung turun justru meredam inflasi.


Setelah terjadi deflasi (inflasi negative) selama 2 bulan berturut-turut (Maret-April), pada Mei 2011 lalu, terjadi inflasi. Besarannya mencapai 0,14 persen. Inflasi di Pekanbaru tersebut berada di posisi 8 besar se-Sumatera dan menempati posisi ke 29 di Indonesia.

Yang tidak disangka adalah kenaikan harga lontong di Pekanbaru memberikan pengaruhi yang cukup dominan terjadinya inflasi di Pekanbaru. Andilnya cukup besar. yaitu mencapai 0,11 persen. Lebih besar andilinya dibandingkan dengan ikan serai dan emas perhiasan yang hanya memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen saja.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Abdul Manaf pada Berita Resmi Statistik Rabu (1/6/11). Menurutnya, selain lontong sayur, ikan serai dan emas perhiasan, beberapa komoditas juga memberikan andil terjadinya inflasi di Pekanbaru.

"Harga daging ayam ras memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen, ikan teri, daging sapi, ikan lele masing-masing berandil 0,03 persen, lemari pakaian, jeruk, ikan tongkol, air kemasan, udah basah dan rokok putih masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen," terangnya.

Sementara kenaikan harga cabe yang beberapa waktu lalu menjadi penentu utama terjadinya inflasi, pada Mei ini justru meredam inflasi. Andilnya sebesar 0,23 persen, beras 0,09 persen, bawang merah 0,07 persen, gula pasir, wortel, kelapa masing-masing berandil 0,02 persen dalam meredam inflasi. Selanjutnya, kentang, cabe hijau, ikan mujair dan kacang panjang masing-masing berandil 0,01 persen dalam meredam inflasi.

(riauterkini.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar