Facebook, situs jejaring sosial terbesar di dunia mengalahkan Microsoft di Inggris untuk pertama kali pada bulan lalu sebagai laman yang paling banyak dikunjungi.
Menurut Nielsen, Facebook menjadi laman populer kedua setelah Google. Hal itu dipicu oleh pengguna yang berusia di atas 50 yang berbondong-bondong membuka laman itu.
Nielsean pada Senin mengatakan bahwa Facebook memecahkan rekor dengan 26,8 juta pengunjung di Inggris pada Mei, pertumbuhan Facebook naik 7 persen setiap tahunnya.
Sementara Microsoft hanya mendapatkan 26,2 juta pengunjung yang mengunjungi laman Microsoft seperti MSN/WindowsLive/Laman Bing. Google tetap tangguh di posisi teratas dengan 33,9 juta pengunjung.
Sementara itu, Twitter naik di posisi ketiga dengan 6,1 juta pengguna. Hal itu disebabkan ribuan pengguna Twitter men-tweet isu skandal selebritis termasuk perselingkuhan pemain sebak bola Manchester United Ryan Giggs.
UKOM/Nielsen mengatakan jumlah pengguna perempuan yang mengunjungi Twitter naik dua kali lipat setelah skandal Giggs atau "Giggsgate."
"Saat ini, tingginya pertumbuhan laman jejaring sosial didorong oleh pengguna di atas 50 tahun. Hanya beberapa tahun setelah kelompok itu bergabung dengan laman jejaring sosial tersebut," kata Manajer Umum UKOM James Smythe.
Dia mengatakan pengguna di atas 50 tahun lebih banyak mengunjungi Facebook di banding pengguna yang berusia di bawah 50 tahun. Hal itu menggambarkan banyak pengguna yang berusia usia lanjut mendominasi populasi online di Inggris.
Dulu, kelompok usia yang lebih tua lebih mungkin mengunjungi Twitter, tentu berbeda dengan pengguna di bawah umur 18 tahun pada dua tahun yang lalu tapi tidak untuk Facebook.
Nilai pasar perusahaan jaringan LinkedIn meningkat 58 persen menjadi 6,65 milyar dolar sejak debutnya di pasar saham New York bulan lalu, dan sudah 3,6 juta pengunjung Inggris yang terdaftar pada Mei, naik 57 persen dari tahun sebelumnya.
Di tempat lain, Facebook menarik 140 juta pengunjung di Amerika Serikat, naik 12 persen. Di Spanyol, jumlah pengguna naik 7 persen, di Perancis 18 persen, di Italia 26 persen dan di Jerman 72 persen.
Jumlah pengunjung Twitter naik 22 persen di Amerika Serikat, 48 persen di Prancis, 58 persen di Italia dan lebih dari dua kali lipat di Spanyol. Tapi di Jerman, pengguna Twiiter turun 11 persen.
UKOM/Nielsen memantau perilaku online dari 50 ribu orang di Inggris dan di negara-negara lain. Panel direkrut baik melalui online atau offline.
(batam.tribunnews.com, antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar